Besaran Listrik

Pengertian Besaran dan Satuan

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan Angka atau nilai dan  setiap Besaran pasti memiliki satuan. Contoh-contoh besaran dalam Ilmu kelistrikan dan Elektronika seperti Tegangan, Arus listrik, Hambatan, Frekuensi dan Daya Listrik.
Sedangkan yang dimaksud dengan satuan adalah acuan yang digunakan untuk memastikan kebenaran pengukuran  atau sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Satuan ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Unit. Contoh-contoh satuan dalam ilmu kelistrikan dan Elektronika seperti Ampere, Volt, Ohm, Joule, Watt, Farad dan Henry.

Standar Besaran dan Satuan Listrik / Elektronika

Berikut ini adalah Besaran-besaran Listrik dan Elektronika serta Satuan-satuan Listrik dan Elektronika yang sering digunakan dalam ilmu kelistrikan dan Elektronika. Standar yang digunakan pada umumnya adalah SI  yaitu Standard Internasional.
BesaranSatuanSimbol
TeganganVoltV
Arus ListrikAmpereA
Hambatan/ResistansiOhm
KonduktansiSiemensG
KapasitansiFaradF
Muatan ListrikCoulombC
InduktansiHenryH
Daya ListrikWattW
ImpedansiOhm
FrekuensiHertzHz
EnergiJouleJ

Prefix/Awalan Satuan SI

Yang dimaksud dengan Prefix Satuan SI adalah awalan yang digunakan dalam satuan SI untuk membentuk sebuah satuan yang menandakan kelipatan dari satuan tersebut. Dibawah ini adalah Prefix satuan SI yang pada umumnya digunakan dalam ilmu kelistrikan dan Elektronika.
PrefixSimbolDesimal10n
TerraT1.000.000.000.0001012
GigaG1.000.000.000109
MegaM1.000.000106
kilok1.000103
(Tidak ada)(Tidak ada)1100
centic1/10010-2
miliM1/1.00010-3
microµ1/1.000.00010-6
nanoN1/1.000.000.00010-9
picop1.000.000.000.00010-12

Contoh-contoh Penulisan Satuan SI

Contoh-contoh penulisan satuan-satuan tersebut diantaranya seperti berikut ini :
  • 1kV = 1 kilo Volt = 1.000 Volt
  • 1mA = 1 mili Ampere = 1/1000 Ampere atau 0,001 Ampere
  • 1MΩ = 1 Mega Ohm = 1.000.000 Ohm
  • 1µF = 1 micro Farad = 1/1.000.000 Farad

Besaran Listrik (Arus, Tegangan, Hambatan Dan Daya Listrik)

Thursday, August 14th, 2014 - Referensi Elektronika
Beberapa besaran listrik yang harus diketahui dalam mempelajari elektronika adalah tegangan listrikarus listrikhambatan listrik dan daya listrik. Besaran-besaran listrik tersebut merupakan besaran pokok yang menjadi dasar terbentuknya besaran listrik yang lain. Besaran listrik yang dihasilkan dari besaran pokok disebut sebagai besaran turunan. Berikut adalah gambaran singkat dari besaran listrik yang perlu dipahami dalam mempelajari elektronika.
besaran listrik,arus listrik,tegangan listrik,hambatan listrik,daya listrik,teori listrik,tesoi dasar listrik,tahanan listrik,muatan listrik

Jenis Besaran Listrik

  1. Tegangan Listrik

Dalam suatu sumber energi listrik terdapat muatan listrik positif dan negatif yang terpisah sebagai contoh suatu accumulator atau batere memiliki muatan listrik positif pada terminal positif dan muatan listrik negatif pada terminal negatif. Perbedaan muatan listrik pada kedua terminal sumber energi listrik tersebut akan mengakibatkan gaya terik menarik antar kedua muatan tersebut, semakin besar perbedaan muatan listrik yang ada maka semakin besar gaya terik menarik antara muatan listrik positif dan negatif. Besarnya perbedaan muatan listrik tersebut disebut sebagai tegangan listrikTegangan listrik memiliki satuan volt (V).

Tegangan Listrik Terjadi Apabila :

  • Antara pasangan elektron yang rapat dan kurang rapat.
  • Antara tempat yang mempunyai kerapatan elektron yang tinggi dan rendah
  • Antara tempat yang kekurangan elektron dan yang kelebihan elektron
Tegangan listrik dalam elektronika terdapat 2 jenis yaitu tegangan listrik AC (Alternating CurrenT) kemudian disebut dengan tegangan AC dan tegangan listrik DC( Direct Current) yang disebut dengan tegangan DC.

Contoh Sumber Tegangan Listrik :

  • Accumulator
  • Solar Cell
  • Batu Batere
  • Generator Listrik
  1. Arus Listrik

Arus listrik dapat mengalir pada suatu penghantar listrik (konduktor), arus listrik terjadi apabila dua kutub yang bermuatan listrik berbeda pada suatu sumber listrik dihubungkan menggunakan suatu bahan konduktor. Arus listrik terjadi akibat beda potensial (tegangan listrik) antara kedua kutub dengan muatan listrik yang berbeda. Arus listrik mengalir dari medan listrik dengan potensial yang lebih tinggi ke medan listrik dengan potensial lebih rendah.
Aliran listrik yang arahnya tetap disebut aliran listrik searah (DC = Direct Current) dan yang tidak tetap sering disebut aliran listrik bolak-balik (AC = Alternating Current).

Ada 2 Macam Jenis Arus Listrik:

  • Arus searah
  • Arus bolak-balik
Yang dimaksud dengan arus searah bilamana elektron yang bergerak secara terus menerus dengan arah yang tetap walau besarnya berubah. Sedangkan pada arus bolak-balik, suatu masa elektron yang bergerak secara teratur bergantian arah aliran maju atau mundur, dalam arah maju digambarkan pada sisi + (diatas garis 0) dan arah mundur digambarkan pada sisi – (dibawah garis 0). Selama elektron bergerak maju tegangan akan naik dan akan berada dalam posisi positif, dalam keadaan diam, tegangan akan menunjukkan 0 Volt dan apabila elektron bergerak mundur tegangan akan turun dan akan berada dalam posisi negatif.
  1. Hambatan Listrik

Bila diantara dua kutub muatan listrik yang berbeda (positif dan negatif) kita hubungkan dengan sebuah penghantar (konduktor) maka arus listrik akan mengalir lewat penghantar tersbut. Arus listrik tersebut akan mendapatkan hambatan atau tahanan / Resistance (R) didalam penghantar. Resistansi atau hambatan listrik pada suatu konduktor atau benda listrik diukur dalam satuan Ohm.
Telah ditentukan bahwa antara kedua titik diatas 1 Volt dan tahanan penghantar 1 Ohm, maka kuat arus yang mengalir 1 Ampere. Jadi tegangan 1 Volt itu ialah tinggi tegangan yang dapat mengalirkan arus 1 Ampere melalui tahanan 1 Ohm. Pernyataan ini lebih jelas dibahas dalam hukum Ohm.
  1. Daya Listrik

Misalkan suatu sumber listrik dengan tegangan listrik atau beda potential (v) dihubungkan dengan suatu beban dan mengalirlah arus listrik (i). Dimana energi yang diberikan ke masing-masing elektron yang menghasilkan arus listrik sebanding dengan v (beda potensial).
Dengan demikian total energi yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar dqadalah sebanding dengan v*dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu didefinisikan sebagai daya listrik (power) p = v*i dalam satuan watt.
Besaran-besaran listrik, tegangan listrik, arus listrik, tahanan listrik dan daya listrik ini merupakan besaran pokok dalam mempelajari rangkaian listrik yang sederhana maupun rangkaian listrik yang komplek.

RPP Besaran Listrik
Video Besaran listrik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kemampuan Hantar Arus (KHA) Kabel Listrik

Contoh Simbol dan Gambar Teknik Listrik

10 Jenis Kabel Listrik Beserta Kegunaannya