Wiring Diagram dan Dasar Instalasi Listrik
INSTALASI LISTRIK
Pemasangan instalasi listrik dengan pipa PVC
menurut peraturan PUIL adalah pemasangan saklar pada dinding paling rendah
1,5 meter dari lantai, dengan demikian juga dengan kotak kontak. Sedangkan
kotak sekering 1,7 meter dari lantai. Tinggi antara lantai sampai plafon adalah 3,5 meter.
Jadi setiap saklar memerlukan pipa 3,5 – 1,5 = 2 meter
- Siswa merencanakan instalasi penerangan listrik dengan PHB 2 Group.
- Siswa mampu dan terampil melaksanakan instalasi penerangan yang telah direncanakan
II. Waktu
a. Hari : selasa
b. Tanggal : 4 Desember 2012
c. Jam ke- : 6 – 9
III. Alat dan Bahan: Jumlah
- Tang Kombinasi (1)
- Tang cucut (1)
- Tang potong (1)
- Cutter (1)
- Obeng (-) (1)
- Palu (1)
- Saklar tunggal (1)
- Saklar seri (1)
- saklar tukar sepasang
- Kabel NYA ø 1,5mm (Merah, Kuning, Hitam, Biru)*
- Pipa PVC 5/8 “ *
- Benang *
- Klem *
- Lasdop *
- T-Dos dan Kres-Dos *
- L-bow *
- Fuse 6 A (2)
- Kotak Sekring 2 Group (1)
- KWH meter (1)
- Beban Lampu (4)
- Fitting Lampu (4)
* Jumlah sesuai yang dibutuhkan.
IV. Gambar Kerja
a. Gambar Pengawatan
a. Gambar Pengawatan
b. Gambar Diagram Pelaksanaan
V. Keselamatan kerja:
- Gunakanlah Jaket lab saat melaksanakan praktikum.
- Gunakan alat-alat K3 saat melaksanakan praktikum
- Gunakan alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
- Janga bergurau saat bekerja.
- Pastikan tubuh anda dalam keadaan sehat.
VI. Langkah Kerja
1. Sebelum melakukan praktikum terlebih dahulu berdo’a dengan keyakinan masing-masing
2. Pahami gambar yang akan di praktikkan
3. Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan
4. Pasng box sekring pada dinding / papan yang digunakkan untuk praktikum
5. Rangkailah / pasang pipa sesuai dengan gambar/instalasi yang sudah di gambar
6. Rangkailah dan masukkan kabel fasa dan netral kedalam pipa yang sudah dirangkai sesuai gambar
7. Pada saat sambungan kabel di kotak pencabangan, sambungkan kabel dengan sambungan pigtail.
Cara penyambungan kabel dengan cara sambungan pigtail :
a. Kupas kedua ujung kabel ± 10cm
b. Lekatkan kedua ujung kabel dalam posisi silang
c. Putar kedua ujung kabel dengan menggunakkan tang kombinasi agar mendapatkan smbungan yang sempurna.
d. Potong dan rapikan ujung puntiran kabel dengan menggunakkan tang potong
e. Sambungan pigtail di lilitkan / di lapisi dengan benang wol
f. Setelah di lapisi benang wol, sambungan pigtail ditutupi dengan lasdop agar sambungan tidak terkena air atau sejenisnya.
8. Kemudian, pasang saklar tunggal, saklar ganda, saklar tukar sesuai dengan gambar
9. Sambungkan kabel fasa dan netral pada fitting lampu dan stop kontak yang telah di pasang.
10. Sambungkan kabel groun pada stop kontak dan hubungkan ke tanah melalui bok sekring.
11. Pasang KWH meter sejajar deng box sekring.
12. Masukkan kabel fasa dan netral dari keluaran box sekring ke KWH meter.
Cara memasang kabel di KWH meter :
a. Pasang osaka terlebih dahulu, pastikan pemasangannya dengan benar dan kuat.
b. Masukkan kabel input ke bawah dan output diatas pada terminal penghbung yang ada di osaka.
c. Dari kabel input masuk ke nomer satu yang ada di KWH meter, kemudian di hubungkan ke nomer 2, masuk ke MCB,
d. Kemudian output MCB di hubungkan ke fasa yang terhubung pada box sekring / beban
e. Setelah selesai merangkai fasa, sekarang kabel netral dari inputan di masukkan ke nomer 4 dan di keluarkan di nomer 5, dan output-annya di hubungkan ke kabel netral dari box sekring.
13. Setelah semuanya selesai, rapikan alat dan sisa bahan yang tidak digunakkan
14. Beri tegangan pada sekring, dan siap di coba/dicek pada kondisi saklar dan lampu yang tepasang di fitting.
15. Catat data hasil praktikum pada kolom yang telah di buat.
16. Laporkan hasil praktek ke dosen pembimbing.
- .
VII. Kesimpulan
Untuk instalasi penerangan 1 fasa 2 group harus diperhatikan betul rangkaian pada masing-masing group. Dan untuk 1 group maksimal 8 titik beban. Hal ini dapat mengurangi pemadaman secara keseluruhan dan lebih rapi dalam penataan instalasi listrik sehingga mempermudah dalam perbaikannya.
GAMBAR TEKNIK
Ø PENSIL GAMBAR
Pensil untuk menggambar lain dengan pensil yg digunakan untuk menulis, baik kwalitetnya maupun kwalitasnya. Pensil gambar umumnya tidak disertai karet penghapus pada salah satu ujungnya. Selain itu kekerasanya dicantumkan pada salah satu ujung pensilnya.
Standard kekerasan pensil, seperti tabel berikut ini :
H = Hard ( keras ) B = Black ( hitam )
HB = Half black ( setengah hitam ) F = Firm ( tetap )
1. Angka didepan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya ( semakin besar angkanya semakin keras ).
2. Angka didepan huruf B menunjukkan kelunakan (semakin besar angkanya semakin lunak ).
UKURAN KERTAS GAMBAR
Ukuran kertas gambar mempunyai simbul A, B, C dan D. Hanya saja yang sering digunakan dalam menggambar teknik, menggunakan ukuran kertas gambar A yang terdiri dari A5, A4, A3, A2, A1, A0, dan 2A0. Sedangkan standard ukuran yang ditetapkan berdasarkan N-381 ( aturan normalisasi dari Belanda ) adalah ukuran kertas A yang juga sudah digunakan dalam standard ISO, sbb :
lebarnya 5 mm, Untuk garis tepi pada ukuran kertas gambar A 4 dan A 5 , sedangkan untuk kertas gambar A 3, A 2, A1, A0 dan 2A0 lebar 10 mm..
MENGENAL PERATURAN INSTALASI CAHAYA BERDASARKAN PUIL
1.Buku PUIL ( Peraturan Umum Instalasi Listrik ) adalah suatu peraturan yg
sudah.
2.menjadi keputusan pemerintah, yg berisi Peraturan Pemasangan Instalasi Listrik
dengan tujuan untuk memberi petunjuk pengaturan, ditinjau dari segi keamanan,
keindahan dan ketertiban.
3.PUIL dibuat oleh Komisi Standarisasi Indonesia bersama-sama dengan instansi,
lembaga pendidikan, dan masyarakat.
4.Materi PUIL diambil dari materi-materi delapan negara yang sudah maju.
5.Untuk mencari peraturan dalam buku dilakukan dengan melihat daftar isi yg
5.Untuk mencari peraturan dalam buku dilakukan dengan melihat daftar isi yg
menyebutkan bab dan pasal serta nomor halaman.
BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK
1.Kawat/kabel penghantar
a. Jenis dan tipe suatu kabel ditentukan
oleh :
- bahan konduktornya.
- bahan isolatornya.
- teknik pembuatannya.
- susunan lapis demi lapis isolatornya.
- ketebalan isolatornya.
b. Susunan penghantar/isolasi.
N = kabel dengan inti tembaga.
NA = kabel dengan aluminium sebagai penghantar.
Y = isolasi PVC
A = kawat berisolasi
G=isolasikaret.
M = selubung PVC
Gb = kawat pita baja.
B = pita baja.
F = variasi kawat baja.
CONTOH :
1.Kabel NGA : penghantar yg terdiri dari satu urat, dengan konduktor tembaga , berisolasi karet, diluarnya dilindungi lapisan / tenunan serat.
2.Kabel NYA : penghantar terdiri dari satu urat dengan konduktor tembaga berisolasi plastik ( PVC ).
1.Kabel NGA : penghantar yg terdiri dari satu urat, dengan konduktor tembaga , berisolasi karet, diluarnya dilindungi lapisan / tenunan serat.
2.Kabel NYA : penghantar terdiri dari satu urat dengan konduktor tembaga berisolasi plastik ( PVC ).
-Kabel tunggal (NYA) tidak boleh menempel langsung pada tembok atau kayu maka harus dipasang di dalam pipa
-Kabel NYM boleh ditanam langsung di dalam atau menempel di tembok.
-Penyambungan kabel instalasi dilakukan di dalam kotak sambung.
Ukuran kabel standar : 2,5 mm2. Kabel 1,5 mm2 hanya boleh dipasang
antara skakelar dan lampu
antara skakelar dan lampu
3. Kabel NYAF : seperti NYA, tetapi konduktornya terdiri dari kawat halus,
dan lemas.
4.NYM : penghantar yg terdiri dari satu urat atau lebih berisolasi dan selubungnya dari
plastik.
4.NYM : penghantar yg terdiri dari satu urat atau lebih berisolasi dan selubungnya dari
plastik.
5.Kabel NYAFGbY, 4 x 100mm2 , 0,6/1KV
N = jenis penghantar tembaga.
Y = berisolasi PVC
F = bervariasi kawat baja.
Y = berisolasi PVC
F = bervariasi kawat baja.
Gb = berselubung pita pelat putih.
Y = berisolasi PVC.
4 x = berjalur 4 : merah,kuning,hitam, biru.
100mm2 = berpenampang masing2 100mm2
0,6/1KV = diijinkan dialiri arus listrik bertegangan 600 Volt dan maximal 1000 V
c.Penampang kabel
Penampang kabel untuk instalasi :
1,5 ; 2,5 ; 4 , 6 , 10 , 16 , 25 , 35 , 50 , 70 , 95 , 120 , 150 , 185 , 240 , 300 , 400 dan 500 mm2.
2. PIPA
Pipa yg digunakan untuk pemasangan instalasi adalah pipa plastik ( PVC ) dengan ukuran inci yaitu 5/8 “ dan yg terbesar 2 “Kegunaan pipa tsb untuk melindungi kabel penghantar, jika dipasang didalam atau diluar tembok.
3. TULE
Tule digunakan untuk menutup kedua ujung pipa agar kabel tidak tergores pada waktu memasukkan/memasang kabel.
4. KLEM
Klem digunakan untuk memasang pipa pada papan/kayu atau dinding tembok, ukurannya sama dengan ukuran pipa.Jenisnya PVC dan seng.
5. ROL ISOLATOR
Rol isolator ialah bahan isolasi yg dipakai untuk meletakkan kabel dan diikat supaya tidak terhubung singkat jika terjadi kerusakan pada isolatornya. Bahan rol isolator terbuat dari PVC atau porselin.
6. LASDOP
Lasdop digunakan untuk menutup sambungan kabel agar tidak hubung singkat, terbuat dari PVC atau porselin.
7. SOCK
Sock digunakan untuk menyambung pipa lurus. Ukurannya sama dengan pipa yang dipakai, terbuat dari PVC.
8. BOCHT
Bocht digunakan untuk menyambung pipa yg membentuk belokan siku-siku, terbuat dari PVC.
9. KOTAK SAMBUNG
Kotak sambung digunakan untuk tempat pencabangan pipa.
Jenis Kotak Sambung :
a. Kotak sambung cabang dua lurus .
b. Kotak sambung cabang tiga ( T- dos )
c. Kotak sambung cabang empat ( Kres – dos ).
Kotak sambung tsb terbuat dari PVC dan ukurannya sesuai dengan ukuran pipa yg digunakan, yaitu 5/8 “, sedang ukuran diatas 5/8 “ disebut DORADOS.
10. KOTAK KONTAK
Kotak kontak atau lebih populer disebut stop kontak yg berguna sebagai sumber tenaga listrik. Stop kontak terbuat dari bahan plastik, ebonit, porselin.
Jenis stop kontak ada 2 yaitu :
a. Stop kontak tanpa arde
Stop kontak ini digunakan untuk instalasi listrik yg masih menggunakan tegangan 110 Volt ( lihat gambar )
b. Stop kontak dengan arde
Stop kontak dengan arde merupakan stop kontak yg umumnya digunakan untuk sambungan instalasi bertegangan 220 V.Pada stop kontak ini ada 3 titik sambungan, yaitu :
1. satu titik sambungan untuk fasa.
2. satu titik sambungan untuk netral/nol.
3. satu titik sambungan untuk pentanahan.
sistem pemasangan stop kontak ada 2 : (1) pemasangan out-bow, dipasang diluar tembok atau untuk pemasangan instalasi rumah kayu. (2) pemasangan in-bow, di pasang di dalam / di tanam di dalam tembok
11. SAKLAR
Sakelar digunakan untuk memutus dan menghubungkan rangkaian listrik. Saklar
harus memenuhi persyaratan PUIL, yaitu :
a. harus dapat dilayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.
b. jumlahnya harus sedemikian rupa sehingga semua pekerjaan pelayanan, pemeliharaan dan perbaikan pada instalasi dpt dilakukukan dgn aman.
c. Dalam keadaan terbuka, bagian-bagian saklar yang bergerak harus tidak bertegangan.
d. Harus tidak dapat menghubungkan dengan sendirinya, karena pengaruh gaya berat.
e. Kemampuan saklar harus sesuai dengan
f. daya alat yg dihubungkan.
Saklar dapat dikelompokan menjadi 5 :
a. Saklar kotak.
b. Saklar tumpuk.
c. Saklar sanding
d. Saklar tuas.
e. Saklar giling.
A. Saklar kotak
Untuk pemasangan instalasi penerangan umumnya digunakan saklar kotak untuk menyalakan dan mematikan lampu. Saklar ini diberi nama saklar kotak, karena dipasang diatas sebuah kotak.
Menurut fungsinya saklar kotak dapat dibedakan menjadi :
a. Saklar kutub satu ( eka kutub ).
b. Saklar kutub dua ( dwi kutub)
c. Saklar seri.
d. Saklar tukar ( saklar dua arah ).
f. Saklar silang.
Menurut bentuknya dapat dibedakan :
a. Saklar putar.
b. Saklar jungkir ( tumbler ).
c. Saklar tarik.
d. Saklar jungkit.
e. Saklar tombol-tekan.
Selain itu masih dapat dibedakan lagi :
a. bentuk yg ditanam.
b. bentuk yg tidak ditanam.
Gambar saklar tunggal dan saklar seri
b. Saklar tumpuk
Saklar tumpuk ialah suatu saklar putar jenis tertutup. aklar ini mempunyai kemampuan hantar arus : 16, 25, 63, 100, 200, 350, 630 Ampere.(lihat gbr)
c. Saklar Sandung
Saklar sandung terdiri dari sebuah poros yg dapat berputar, dan satu atau lebih
dari satu piringan berlekuk-lekuk yg digunakan untuk alat peleyanan. ( lihat gbr )
d. Saklar tuas : memiliki pisau-pisau yang dapat berputar pada salah satu ujungnya. setelah saklarnya dihubungkan pisau-pisau ini dijepit antara pegas-pegas kuat.
Gbr Saklar Tuas |
e. Saklar giling.
Saklar giling ini mempunyai titik putar bagian-bagian yg bergerak berada
ditengah. Sebuah saklar giling yg digerakkan oleh sebuah pelampung. Saklar
pelampung ini digunakan untuk menghidupkan dan mematikan pompa listrik. Jika
permukaan air dalam tangki menurun sampai titik tertentu, pompa akan bekerja.
Dan jika permukaan air sdh mencapai ketinggian tertentu, maka pompa akan
berhenti sendiri.
12. PENGAMAN
Arus yg mengalir dlm suatu penghantar menimbulkan panas. Agar suhu penghantarnya tidak naik terus, maka arusnya harus dibatasi agar aman. Untuk mengamankan hantaran atau alat digunakan pengaman yg disebut pengaman lebur. Pengaman lebur hrs memutuskan rangkaian yg diamankan jika arusnya semakin meningkat. Bagian dari pengaman memutuskan rangkaian disebut patron lebur.
1.Patron lebur
Patrun lebur memiliki kawat lebur dari perak dg campuran timbel, seng dan tembaga. Untuk kawat lebur digunakan perak, karena mempunyai daya hantar tinggi. Diamater kawat leburnya dibuat sekecil mungkin agar pd waktu kawatnya lebur tidak akan timbul banyak uap. Kawat lebur juga diberi kawat isyarat dari kawat tahanan. Kawat isyarat ini dihubungkan paralel dg kawat lebur.
Karena tahanannya besar, maka arus yg mengalir dlm kawat kecil. Pada ujung kaeat isyarat terdpt sebuah piringan kecil berwarna yg berfungsi sbg isyarat putus tidaknya. Didlm patrun lebur juga ada pasirnya. Pasir ini dimaksudkan untuk memadamkan latu yg timbul jika kawat leburnya putus. Dan juga untuk meningkatkan penyaluran panasnya.
Kode warna patrun lebur :
- Merah muda : 2 Amp
- Coklat : 4 Amp
- Hijau : 6 Amp
- Merah : 10 Amp
- Abu-abu : 16 Amp
- Biru : 20 Amp
- Kuning : 25 Amp
- Hitam : 35 Amp
- Putih : 50 Amp
- Warna tembaga : 65 Amp.
2. Pengepas Patron.
Pengepas patron memiliki lubang pas dengan diameter yg berbeda-beda tergantung pada arus nominalnya. Setiap pengepas patron diberi kode warna untuk menandai arus nominalnya. Jadi setiap patron lebur dan pengepas patron diberi kode warna yg sama. ( lihat gbr )
Gbr patron lebur dan pengepas patron.
3. Pengaman Ulir.
Pengaman ulir terdiri dari rumah sekring, tudung sekring, pengepas
patron dan patron lebur.
a. Rumah sekring, digunakan untuk pemasangan patron lebur
dan pengepas patron.( lihat gbr )
b. Tudung sekring, memiliki sebuah bumbung berulir dan jendela kaca
kecil.Kaca ini digunakan utk menutupi patron lebur yg bertegangan.
4. Patron pisau.
Untuk pengaman lebur diatas 63 Amp, umumnya menggunakan
patron pisau.
5. Pengaman otomatis.
Sebagai pengganti pengaman lebur dapat juga dg pengaman
otomatis.Pengaman ini memutuskan aliran secara otomatis, jika arusnya
melebihi nilai tertentu. Keuntungan pengaman otomatis ini dapat digunakan lagi
setelah pemutusan.
Berdasarkan waktu pemutusannya pengaman otomatis dibagi atas :
a. Otomat L ( untuk hantaran )
Pengaman otomat jenis ini pengaman thermisnya disesuaikan dg
meningkatnya suhu hantaran. Jika terjadi beban lebih dan suhu hantarannya
melebihi nilai tertentu, maka elemen dwi logamnya akan memutuskan
arusnya.
b. Otomat H
( utk instalasi rmh tangga ) Secara thermis jenis ini sama dg otomat L, tetapi
pengaman elektromagnitnya memutuskan lebih cepat (0,2 detik ). Pada
instalasi rumah arus gangguan yg rendahpun harus diputuskan dengan cepat.
c. Otomat G
Jenis otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil untuk
arus bolak-balik maupun arus searah, alat-alat listrik.
Gambar sekring otomatis
13. PERLENGKAPAN HUBUNG BAGI ( PHB )
Papan hubung bagi harus dibuat dari bahan yg tidak dapat terbakar, tahan
lembab dan kuat (aluminium, ebonit ).
MENYAMBUNG DAN MENCABANGKAN KABEL
Untuk pekerjaan menyambung dan mencabang kabel, kita harus mengupas
bagian isolasi kabel yang akan kita sambung dan cabangkan. Untuk
mempermudah dan agar mendapatkan hasil pekerjaan yg baik, maka kabel
yg telah dikupas perlu dibersihkan terlebih dahulu.
1. MENYAMBUNG KABEL
Macam-macam sambungan kabel :
a.Menyambung cara EKOR BABI (Pig Tail)
Menyambung cara ekor babi ialah cara yg paling sederhana dan mudah. Sambungan ini digunakan untuk menyambung atau mencabangkan satu atau beberapa kabel pada satu titik. Penyambungan cara ini sering dijumpai pada kotak sambung dan umumnya dipasang LASDOP sebagai pengikat dan sekaligus sebagai isolasi.
Cara menyambung ekor babi : semua kabel yg akan disambungkan dijadikan satu kemudian diputar dengan TANG KOMBINASI sampai erat. Kemudian rapikan
hasil sambungan dg memotong kelebihan kabel pd ujung sambungannya.
b.Menyambung cara PUNTIR.
Ada 2 macam cara puntir, yaitu :
- BELL HANGERS
- WESTERN UNION
Perbedaan bentuk kedua sambungan itu terletak pada jumlah puntirannya, sedangkan cara menyambungnya sama.
Gambar a : cara menyambung.
Gambar b : sambungan Bell Hangers
Gambar c : sambungan Western Union.
c.Menyambung cara bolak-balik (Turn Back)
Menyambung cara bolak-balik ini dimaksudkan untuk
mendapatkan sambungan yg lebih kuat thd rentangan atau
tarikan. Cara menyambung bolak- balik ini dilakukan untuk kabel
max 4 mm2 ( karena mudah ditekuk dan dipuntir dg tangan ),
sedang untuk kabel dg ukuran yg lebih besar dilakukan dg cara
sambungan “ BRITANNIA “.
Gbr Sambungan BRITANIA
d.Menyambung kabel bernadi banyak.
Cara menyambung yg dijelaskan diatas tidak dapat
dilaksanakan untuk penyambungan kabel bernadi
banyak, sebab hasilnya tidak akan memuaskan.
Gbr a : kabel setelah dikupas.
Gbr b : urat-urat kabel diuraikan dan diberi tanda untuk
memudahkan penyambungan.
Gbr c : cara penggabungan kedua kabel.
Gbr d : cara melilitkan tiap urat (nadi).
Gbr e : bentuk sambungan yg sdh jadi.
2. MENCABANG KABEL
Mencabang kabel dapat dilakukan 3 cara :
a.Mencabang Datar ( Plain Joint )
Pada hantaran yg panjang, misalnya antara rol-rol sekat dapat
dilakukan pencabangan. Kabel yg memanjang dpt dikupas
isolasinya, sedang kabel yg akan dicabangkan ujungnya
dikupas juga. Sebelum dilakukan pencabangan, kedua kabel
yg telah dikupas dibersihkan kawatnya.
Gbr a : cara mengerjakan
Gbr b : bentuk pencabangan yang sudah jadi ( Plain Joint )
Gbr c : Plain Cross Joint.
b.Mencabang SIMPUL ( Knotted tap joint ).
Untuk mendapatkan pencabangan yg lebih kokoh pada
pencabangan datar, dibuat pencabangan simpul.
Gbr a : pekerjaan awal.
Gbr b:cara membuat simpul.
Gbr c : pencabangan simpul yg telah jadi.
c.Pencabangan ganda ( Duplex Cross Joint )
Pencabangan ganda kebel bernadi satu.
Pencabangan ganda kabel bernadi banyak
3. MEMATRI DAN MENGISOLASISAMBUNGAN KABEL
a. Mematri sambungan kabel.
Mematri ialah suatu pekerjaan menyambung dua buah logam dengan
perantara logam ketiga yg sifatnya lebih lunak, logam ketiga tsb dinamakan
patri atau solder. Pada proses pematrian ini logam ketiga tsb harus dalam
keadaan cair. Oleh karena itu patri harus merupakan paduan logam yg titik
cairnya lebih rendah dibanding dg logam yg akan dipatri.
Pada dasarnya ada 2 macam patri :
a. Patri lunak, terdiri daripaduan timah 60 % dan timbel 40 %.
b. Patri keras, ada 2 yaitu :
- Patri perak, dibuat dari paduan tembaga 20 % dan seng 80 %.
- Patri loyang, dibuat dari paduan tembaga 80 % dan seng 20 %
Pematrian akan berhasil baik jika logam yg akan disambung hrs bersih dr kotoran.
Cara mematri sambungan kabel dengan menggunakan solder.
B. Mengisolasi sambungan kabel
Mengisolasi bertujuan untuk menutup kawat pada kabel sehingga tidak
memungkinkan terjadi persingunggan antara kawat yg satu dengan yg lain,
terutama setelah dilakukan penyambungan atau pencabangan. Bahan isolasi yg
digunakan : plastik, karet, atau kain yg dipernis.
Gbr. Cara mengisolasi sambungan kabel.
4. MEMASANG SEPATU KABEL ( SKUN KABEL )
Pemasangan sepatu kabel akan memudahkan pelaksanaan pekerjaan,
terutama untuk kabel-kabel besar.
Ada beberapa cara pemasangan sepatu kabel, yaitu ;
disekrup, dijepit, dan dipatri. Pemasangan sepatu kabel hendaknya dibuat
sebaik mungkin agar diperoleh hubungan yg kuat dan sempurna agar tidak
mengalami kerugian tegangan.
Gbr. Beberapa macam bentuk sepatu kabel.
GAMBAR SKEMA HUBUNGAN PELAKSANAAN
INSTALASI LISTRIK 1 GROUP DENGAN 4 TITIK BEBAN
GAMBAR PENGAWATAN
Komentar
Posting Komentar